Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, pendeketan Saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (induktive reasoning) yang memandang venomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik kesimpulan secara keseluruhan.
Metode ilmiah pada umumnya membuat serangkaian aktifitas pengumpulan data melalui Observasi, Eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
Proses pembelajaran Saintifik memuat aktifitas :
- Mengamati
- Menanya
- Mengumpulkan Informasi/ Mencoba
- Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi
- Mengomunikasikan
Kelima aktifitas pembelajaran tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar berikut :
1. Mengamati
Contoh kegiatan belajarnya yaitu Melihat, mendengar, meraba, dan membau. Adapun kompetensi yang dikembangkan yaitu Melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
2. Menanya
Contoh kegiatan belajarnya yaitu Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Adapun kompetensi yang dikembangkan yaitu Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tau, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
3. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen
Contoh kegiatan belajarnya yaitu Melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian, aktivitas, dan wawancara dengan narasumber.
Adapun kompetensi yang dikembangkan yaitu Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi , menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. Mengasosiasikan/ mengelolah informasi
Contoh kegiatan belajarnya yaitu Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan drai yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Adapun kompetensi yang dikembangkan yaitu Teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif setra deduktif dalam menyimpulkan.
5. Mengomunikasikan
Contoh kegiatan belajarnya yaitu Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpilan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainya.
Adapun kompetensi yang dikembangkan yaitu Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.